Pasaman | Pasca dicabutnya larangan ekspor minyak goreng dan juga Crude Palm Oil (CPO) yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo (Jokowi) beberapa hari lalu, membuat para petani sawit senang, bersyukur dan bahagia.
Karena hal tersebut akan berdampak dengan naiknya harga kelapa sawit yang akan berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat.
Seperti yang dirasakan oleh petani sawit di Kecamatan Tigo Nagari Kabupaten Pasaman Provinsi Sumatera Barat. Mereka sangat bersyukur dan berterima kasih kepada pemerintah yang telah mencabut larangan ekspor CPO sawit.
Sebab, sebelumnya pada Kamis tanggal 28 April 2022 lalu, pemerintah resmi melarang ekspor minyak sawit mentah (crude palm oil/ CPO) dan sejumlah produk turunannya yang mengakibatkan turunnya harga sawit sehingga ekonomi masyarakat petani sawit pun melemah.
Para petani sawit juga mengapresiasi Presiden Jokowi atas pencabutan pelarangan ekspor CPO serta turunannya tersebut.
Seperti yang disampaikan oleh Putri (44), warga Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, yang menyampaikan ucapan terima kasih kepada pemerintah pusat karena telah membuka peluang Ekspor CPO.
"Karena penghasilan petani sawit semakin bergairah sehingga petani sawit lebih baik dan sejahtera," ujarnya.
Desri Umar Metika (41), yang merupakan salah satu petani sawit di Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman juga demikian. Ia mengucapkan terimaksih kepada bapak Joko Widodo selaku presiden karena mencabut larangan ekspor CPO itu.
"Kami mengapresiasi dan mengucapkan terimaksih kepada Bapak Presiden RI Jokowi yang telah mencabut larangan ekspor Kelapa Sawit, karena berdampak pada naiknya perekonomian kami," tuturnya.
(**)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar